Pertemuan yang tidak diinginkan Lala, namun Lolo dengan sengaja tetap menemuinya. Lolo ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan Lala hari sebelumnya. "Terima kasih ya, atas pertolonganmu kemarin. Aku sudah baikan sekarang."
"Aku tak peduli," jawab Lala sambil pergi meninggalkan Lolo.
Sore hari, di lantai dua rumah Lala. Lala duduk santai sambil makan kuaci. Tiba-tiba terlintas olehnya wajah Lolo saat berada tepat di depan wajahnya. Dari hari ke hari rasanya kepalanya penuh dengan bayangan peristiwa pertemuannya dengan cacing jantan kelompok Sucacing itu. Tanpa pikir panjang ia pergi ke hutan di sore hari. Entah apa yang merasukinya, tapi Lala kali itu berharap bertemu dengan Lolo. "Lo... Lolo...," dengan perlahan ia memanggil nama Lolo. Malam hampir tiba dan ia tak juga menemukan cacing yang dicarinya. Ia pun pulang dengan kecewa.
Pagi hari yang tampaknya gerimis sudah datang menyapa, Lala tidak melakukan rutinitasnya untuk berlari pagi. Hujan reda saat siang tiba, Lolo berjalan di antara rerumputan hutan. Ia mencari makanan lalu beristirahat di bawah pohon. Tak disangka Lala telah berdiri di hadapannya, entah dari kapan. "Hai, bagaimana dengan kakimu?" tanya Lala tanpa minta persetujuan apakah Lolo mau menerima kedatangannya atau tidak. Beruntung Lolo menerima kedatangannya dan menjawab, "Sudah baik-baik saja bahkan untuk berlari."
Pertemuan Lala Cacinga dan Lolo Sucacing yang tadinya selalu kebetulan, kini mereka lakukan dengan unsur kesengajaan. Mereka sering membuat janji untuk bertemu untuk sesekali berbincang-bincang atau berjalan bersama. Hari terus berganti dan tanpa sadar mereka tak lagi memikirkan latar belakang kelompok cacing. Hingga suatu ketika sebuah perasaan suka muncul di antara mereka. Lolo ingin menikahi Lala, dan inilah awal masalah terjadi di antara dua kelompok cacing.
Suatu pagi, Lolo tanpa basa basi mengajak kedua orangtuanya untuk melamar Lala. Orangtua Lolo tidak tahu mengenai latar belakang orang yang disukai anaknya itu, bahkan dari kelompok mana. Demi kebahagiaan anaknya, mereka menuruti keinginan Lolo dan mengantarnya ke rumah Lala.
Lala menyambut mereka, dan seketika orangtua Lolo pun tak setuju karena rumah yang dituju ternyata dari kelompok Cacinga. "Apa yang kau lakukan Lo, ayah tidak bisa. Ayo segera kita pergi dari sini."
...bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar